8/23/2013

Gunung Pangrango, Lembah Kasih Mandalawangi dan si Anggun Edelweiss




Buat gue pribadi, bunga Edelweiss itu punya aroma khas yang cuma bisa dicium sama hidung orang yang nggak terlalu mancung. Teori ini gue ciptain sendiri, dan bodo amat orang mao bilang apa. GA SENENG LO?!


Edelweiss si Bunga Abadi, gue sangat menikmati harum Edelweiss di Lembah Kasih Mandalawangi, Gunung Pangrango. Gatau kenapa, Edelweiss disana beda sama di gunung lain, gatau bedanya apa, mungkin treknya yang lumayan berkesan, atau mungkin juga gue sok tau.


Terlalu dini untuk menyebut diri sendiri yaitu gue adalah "Pendaki Gunung", bukan gue nggak mau disebut begitu, mau sih mau, tapi kesannya, gue terlalu kasar, terlalu beringas, terlalu sadis seperti pembunuh Sisca Yofie. Kebiasaan gue, selalu salah topik kalo ngetik. JARI SIALAN!


Balik lagi ke Mandalawangi dan si Anggun Edelweiss, gue nulis begini karna gue kangen mereka (baca: Edelweiss), kalo kangen sama pacar sendiri sih enak, bisa langsung kerumahnya, terus masuk ke kamar, terus... STOP!

Iya, gue kangen bunga Edelweiss. Kalo elo pernah ada di Mandalawangi, pasti beda rasanya, walaupun dingin, Edelweiss kayanya bikin atmosfir seimbang jadi hangat (lagi-lagi gue sok tau).

Edelweiss punya daya tarik sendiri, biarpun begitu.. Jangan pernah elo metik Edelweiss buat dijadiin pajangan! Banyak banget sekarang yang ngaku "Pecinta Alam" tapi dengan sengaja metik Edelweiss buat dibawa pulang, atau dijadiin oleh-oleh buat sanak saudara. LO KIRA NAIK GUNUNG WISATA?!

Edelweiss emang punya khasiat buat kesehatan, tapi bukan untuk dipetik, dijadiin pajangan dipojokan kamar sampe mati. Edelweiss nggak bisa hidup didaerah rendah, apalagi dikamar gue yang acak-acak-an. Buat elo yang pernah metik bunga Edelweiss, mending elo tobat sekarang, TOBAT NASUHA, sebelum dikutuk jadi Edelweiss beneran.





Tidak ada komentar: